Dalam membuat film dokumenter yang kita rekam harus berdasarakan fakta
yang ada. Jadi film dokumenter adalah suata film yang mengandung fakta
dan subjektivitas pembuatnya. Artinya apa yang kita rekam memang
berdasarkan fakta yang ada, namun dalam penyajiannya kita juga
memasukkan pemikiran-pemikiran kita.
Dalam membuat film
dokumenter ada langkah-langkah dan kiat bagaimana film yang kita
produksi disenangi oleh penonton dan tidak memakan biaya yang besar saat
memproduksinya.. Langkah yang harus kita tempuh dalam membuat film
dokumenter adalah pertama, menentukan ide. Ide dalam membuat film
dokumenter tidaklah harus pergi jauh-jauh dan memusingkan karena ide ini
bisa timbul dimana saja seperti di sekeliling kita, di pinggir jalan,
dan kadang ide yang kita anggap biasa ini yang menjadi sebuah ide yang
menarik dan bagus diproduksi. Jadi mulailah kita untuk bepfikir supaya
peka terhadap kejadian yang terjadi.
Kedua, menuliskan film
statement. Film statement yaitu penulisan ide yang sudah ke kertas,
sebagai panduan kita dilapangan saat pengambilan Angel. Jadi pada
langkah kedua ini kita harus menyelesaikan skenario film dan
memperbanyak referensi sehingga film yang kita buat telah kita kuasai
seluk-beluknya.
Ketiga, membuat treatment atau outline. Outline
disebut juga script dalam bahasa teknisnya. Script adalah cerita rekaan
tentang film yang kita buat. script juga suatu gambar kerja keseluruhan
kita dalam memproduksi film, jadi kerja kita akan lebih terarah. Ada
beberapa fungsi script. Pertama script adalah alat struktural dan
organizing yang dapat dijadikan referensi dan guide bagi semua orang
yang terlibat. Jadi, dengan script kamu dapat mengkomunikasikan ide film
ke seluruh crew produksi. Oleh karena itu script harus jelas dan
imajinatif. Kedua, script penting untuk kerja kameramen karena dengan
membaca script kameramen akan menangkap mood peristiwa ataupun masalah
teknis yang berhubungan dengan kerjanya kameramen. Ketiga, script juga
menjadi dasar kerja bagian produksi, karena dengan membaca script dapat
diketahui kebutuhan dan yang kita butuhkan untuk memproduksi film.
Keempat, script juga menjadi guide bagi editor karena dengan script kita
bisa memperlihatkan struktur flim kita yang kita buat. Kelima, dengan
script kita akan tahu siapa saja yang akan kita wawancarai dan kita
butuhkan sebagai narasumber.
Keempat, mencatat shooting. Dalam
langkah keempat ini ada dua yang harus kita catat yaitu shooting list
dan shooting schedule. Shooting list yaitu catatan yang berisi perkiraan
apa saja gambar yang dibutuhkan untuk flim yang kita buat. jadi saat
merekam kita tidak akan membuang pita kaset dengan gambar yang tidak
bermanfaat untuk film kita. Sedangkan shooting schedule adalah mencatat
atau merencanakan terlebih dahulu jadwal shooting yang akan kita lakukan
dalam pembuatan film.
Kelima, editing script. Langkah kelima ini
sangat penting dalam pembuatan film. Biasa orang menyebutnya dengan
pasca produksi dan ada juga yang bilang film ini terjadinya di meja
editor. Dalam melakukan pengeditan kita harus menyiapkan tiga hal adalah
menbuat transkip wawancara, membuat logging gambar, dan membuat editing
script. Dalam membuat transkipsi wawancara kita harus menuliskan secara
mendetail dan terperinci data wawancara kita dengan subjek dengan
jelas.
Membuat logging gambar ini maksudnya, membuat daftar
gambar dari kaset hasil shuuting dengan detail, mencatat team code-nya
serta di kaset berapa gambar itu ada. Terakhir ini merupakan tugas
filmmaker yang membutuhkan kesabaran karena membuat editing scrip ini
kita harus mempreview kembali hasil rekaman kita tadi ditelevisi supaya
dapat melihat hasil gambar yang kita ambil tadi dengan jelas. Dengan
begitu kita akan mebuat sebuah gabungan dari Outline atau cerita rekaan
menjadi sebuah kenyataan yang dapat menjadi petunjuk bagi editor.
Senin, 25 Januari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Foto Kegiatan
" />
" />
" />
" />
" />
" />
" />
" />
" />
0 komentar:
Posting Komentar